Badai dan Macet di Candi Gedong Songo


Badai dan Macet di Candi Gedong Songo



Indonesia memang memiliki banyak sekali peninggalan sejarah yang mengisahkan kehebatan nenek moyang kita pada masa lalu. Dari sekian banyak peninggalan sejarah tersebut  salah satunya adalah bangunan candi. Banyak sekali candi-candi yang masih berdiri secara kokoh membuktikan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia. Lihat saja Candi Buddha terbesar di dunia ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Tapi kali ini Agungsp tidak akan membahas tentang candi terbesar itu. Kali ini aku akan ajak kamu jalan-jalan ke Candi Gedong Songo.
Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kompleks Candi yang ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 ini merupakan peninggalan budaya Hindu pada zaman Wangsa Syailendra tahun 927 Masehi. Seperti namanya Kompleks Candi Gedong Songo terdapat 9 buah candi yang lokasinya terpisah. Karena terletak pada ketinggian 1200mdpl maka udara di sini cukup sejuk  dan dingin di malam hari.

Kali ini adalah kali ke-3 ku mengunjungi Candi Gedong Songo. Rasa bosan tidak pernah ada walau tantangan selalu muncul seketika. Kunjungan yang pertama adalah pada tahun 2015 lalu saat aku masih duduk  di bangku kelas X. Kala itu aku senang karena aku belum pernah mengunjungi candi itu sebelumnya. Saat itu adalah acara kemah wajib dari kegiatan pramuka yang juga bersifat wajib. Aku kira lokasi tempat kami berkemah adalah tempat yang datar, tetapi ternyata kami harus membangun tenda di lahan miring di kawasan perkemahan sebelum masuk kawasan candi, sekitar 100m dari candi satu. Tanahnya keras sehingga kami harus menggunakan banyak tenaga untuk membangun tenda.

Sore harinya, ketika ada waktu luang setelah beberapa game. Aku dan kawanku menyempatkan diri untuk melihat candi satu. Alih-alih ingin melihat candi, ternyata kami tidak diizinkan oleh panitia. Terpaksa kami hanya bisa melihat candi dari pagar pembatas dan menikmati suasana sore hari lereng Gunung Ungaran dengan udara sejuknya. Kulihat Gunung Ungaran menjulang tinggi dengan lereng-lereng yang curam namun indah di mata.

Malam harinya, peristiwa tak terduga tiba-tiba datang. Badai besar menghantam perkemahan kami. kami segera memberesi barang-barang kami agar tidak kehujanan. Hujan deras disertai angin kencang menghantam tenda kami sehingga tenda kami ambruk. Kami mengevakuasi barang-barang kami ke pendopo di atas. Aku lihat banyak tenda dari regu lain juga roboh. Akhirnya kami tidur di pendopo  dengan hujan deras berkabut tebal dan jarak pandang hanya sekitar 50m. Udara dingin di bawah 15 derajat celcius menyelimuti malam itu. Akhirnya keesokan harinya kami dipulangkan.
Kunjungan kedua adalah saat aku duduk di kelas XI. Kali ini adalah panitia P3K di acara kemah bhakti seperti kemah sebelumnya yang gagal karena badai. Alhamdulillah acara kemah kali ini berjalan sukses dan tidak ada badai walau malam hari sempat terjadii hujan ringan.



Di kemah kali ini, aku bisa melihat semua Candi Gedong Songo di 3 lokasi berbeda. Aku lihat bangunan bersejarah itu secara seksama, dan kulihat pemandangan sekitar yang begitu indah. Rawa pening nampak dari kejauhan, aku syukuri karunia tuhan yang tidak ada hentinya. Aku juga melihat kawah belerang setelah lokasi ke-dua, baunya sangat busuk bagai telur yang tidak menetas.



Kunjungan ketiga adalah saat libur lebaran, dimana aku merasakan sulitnya untuk sampai  ke kompleks Candi Gedong Songo. Kala itu kawasan ini sangat ramai sehngga jalanan sangat mace. Bus yang aku tumpangi tidak bisa naik sampai ke parkiran Candi Gedong Songo sehingga harus parkir di parkiran Taman Bunga Celosia Candi Gedong Songo. Aku dan rombogan harus berjalan sekitar 2 kilometer menanjak untuk sampai ke candi. Di jalan aku lihat banyak motor yang  mogok karena macet ditanjakan, banyak juga mobil yang mogok karena kampasnya habis. Namun setidaknya aku bisa melihat banyak bunga mawar di pinggir jalan, karena Bandungan adalah sentra tanaman hias.
Setelah satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di Candi Gedong Songo, tiket Rp15.000. kompleks Candi Gedong Songo kali ini sangat ramai tidak seperti biasanya yang sepi. Setelah kulihat ternyata di sana ada wisata baru yang sedang hits di kalangan remaja jateng, adalah Ayana Gedong Songo.







Seperti itulah ceritaku setelah 3 kali mengunjungi Candi Gedong Songo, harus selalu berjuang. Tapi semua itu adalah pengalaman yang bisa aku ceritakan kepada siapapun termasuk kamu.

Oke jangan lupa untuk subscribe Agungpsp blog atau Chanel Youtube Agungpsp. Atau juga bisa follow instagramku yang hanya satu yaitu agungpsp.id .
Untuk mengakhiri postingan kali ini ada quotes dari Pramoedya Ananta Toer

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”


Previous
Next Post »
Thanks for your comment