Menelusuri Jejak Rangga & Cinta di Gereja Ayam Bukit Rhema
Menelusuri Jejak Rangga & Cinta di Gereja Ayam Bukit Rhema
Masih ingat dengan film
Ada Apa Dengan Cinta 2 atau yang biasa disingkat AADC 2?
Film yang sempat
booming pada tahun 2016 ini memang sukses dan menjadi salah satu film terlaris
Indonesia sepanjang masa. Tak hanya filmnya yang menyajikan adegan-adegan yang
membuat penonton penasaran saja, film ini juga menyuguhkan beberapa pemandangan
alam yang sangat indah dan membuat tempat-tempat tersebut kini dibanjiri
wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Salah satu tempat tersebut adalah
Bukit Rhema.
Bukit Rhema adalah
sebuah bukit di deretan perbukitan Menoreh di
Dusun Gombong, Kembanglimus, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Bukit ini
menjadi terkenal setelah kemunculannya di film AADC2. Terdapat juga Gereja Ayam
di atas bukit. Walaupun seperti itu sebenarnya gereja itu berbentuk merpati.
Kali ini aku sangat
bersyukur karena bisa mengunjungi Bukit Rhema. Padahal sebelumnya aku selalu malas untuk kesini.
Sebelum ke Bukit Rhema aku dan temanku sebenarnya ingin mengunjungi Balondes
Ngadiharjo yang juga sedang hits di kalangan masyarakat Magelang. Karena kami
tidak tahu lokasi tempatnya maka kami memutuskan untuk menggunakan layanan
Google Maps.
Kamipun dengan senang
hati melaju mengendarai motor kami dan mengikuti arahan Google Maps. Setelah
beberapa waktu kemudian Google Maps mengarahkan kami untuk belok ke kanan
memasuki kawasan wisata Bukit Rhema. Kamipun masuk dan tidak lama kita sampai
di kawasan parkir Bukit Rhema, tukang parkir mengarahkan kami. Karena tidak ada
pilihan lain kamipun parkir.
Aku : “Loh kok malah ke
Bukit Rhema?”
Teman : “Aku gak tahu,
ini Google Maps bilang begitu.”
Aku : “Mana gak ada
duit nih, padahalkan ke Bukit Rhema harus bayar 15k.”
Akhirnya kami
memutuskan untuk ke Bukit Rhema terlebih dahulu dan “OK I have to pay to enter
this place”. Rencana liburan low budget harus diurungkan terlebih dahulu.
Kemudian kami membeli
tiker 15k per-orang lokal. Kami mulai melangkahkan kaki di tangga
berwarna-warni. Sekitar 15 menit akhirnya kami sampai di puncak Bukit Rhema dan
aku melihat Gereja Ayam berdiri dengan kokoh. Ya memang Gereja Ayam berbentuk
seperti ayam t api harus aku akui kalau ini adalah merpati. Terdapat banyak
wisatawan baik lokal maupun asing. “wah tempat kaya gini juga ramai ya.”
Kami memasuki Gereja
Ayam dan terdengar alunan musik yang menenangkan hati. Kami di sambut oleh
seorang wanita dan menjelaskan sedikit tentang Gereja Ayam yang berbentuk
merpati ini.
Kami memasuki ruang
bawah tanah yang ada di sebelah kiri bangunan dan di tempat itulah terdapat
ruang doa bersama dan pribadi dari semua agama di Indonesia karena memang
tempat ini adalah Rumah Doa. Kami memasuki lorong-lorong bawah tanah yang gelap
dan sunyi yang terkadang membuatku bingung akan arah. Tempat ini-pun juga bagus
untuk difoto.
Setelah itu kami naik
ke mahkota, tempat unggulan yang menjadi spot foto hits saat ini. Sebelumnya
aku melihat banyak lukisan tentang budaya-budaya di Indonesia dan berbagai
landmark terkenal dunia. Sebelum naik ke puncak mahkota, kami harus mengantri
terlebih dahulu.
Tak lama kemudian,
akhirnya giliran kami yang bisa naik ke mahkota. Kami harus naik melalui tangga
yang kecil dan “Hati-hati kepala terbentur!”
Dan akhirnya aku sampai
di puncak mahkota Gereja Ayam tempat Rangga dan Cinta menikmati indahnya
sunrise. Tapi aku gak bisa lihat sunrise soalnya matahari udah ada di atas
kepala wkwk... Walau panas matahari menyengat membuatnya tak terasa karena
angin berhembus kencang seperti di pantai.
Di puncak mahkota aku
melihat indahnya pemandangan. Deretan perbukitan Menoreh memanjang dari barat
ke selatan. Di timur kulihat Candi Borobudur di balik rindangnya pepohonan
dengan background keagungan Gunung Merapi dan Merbabu. Sungguh nikmat mana lagi
yang kau dustakan. Tak ada kata menyesal
mengunjungi tempat dengan pemandangan indah seperti ini. Aku jadi tahu kenapa
film AADC 2 mengambil Bukit Rhema Gereja Ayam menjadi lokasi syuting.
Karena banyak
pengunjung kami segera turun untuk bergantian. Karena hasratku untuk foto masih
kurang akhirnya aku dan temanku naik lagi. Dan sekali lagi aku kagumi
pemandangan yang telah kau ciptakan ini ya Allah. Semoga manusia bisa menjaga
dan melestarikan alam yang hijau ini Aaamiin...
Setelah dirasa puas
kami memutuskan untuk turun dan menuju lantai dua untuk menukarkan tiket kami
dengan singkong. Namun sungguh malang nasibku, tiketku hilang! I was freaking
out. But temanku dengan senang hati membagi singkongnya denganku :V.
Kami makan singkong
yang ternyata enak banget ditemani
pemandangan alam yang super duper kece badai. “ini kayanya aku pengen
makan jengkol pake tangan deh.” Gak bakal nyesel deh pokoknya.
Akhirnya kami
memutuskan untuk turun dan kembali melanjutkan perjalanan kami ke Balkondes
Ngadiharjo.
Sekian postingan kali
ini dan jangan lupa untuk follow instagram agungpsp.id dan tetap terus baca
Agungpsp blog. Terima kasih dan sampai jumpa...
Amazing scenery ❤
ReplyDelete