Si Monster dari Monster : Plastik Merubah Dunia
Si Monster dari Monster : Plastik Merubah Dunia
Efek Plastik bagi Lingkungan
Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
Sumber : https://image1ws.indotrading.com/s3/image.indotrading.com/searchkeywordcompany/14194_limbah%20plastik.jpg |
Plastik menjadi barang
yang kini tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Setiap hari kebanyakan orang
pasti menyentuh atau bahkan menggunakan plastik, sebut saja ketika kamu membeli
makanan pasti bungkus yang digunakan plastik baik itu kantong plastik atau
kemasan makanan tersebut. Yakin hari ini belum menyentuh plastik? Casing hp
kamu dari kaca? Apa casing bolpen kamu dari kain? Nah memang penggunaan plastik
ini sulit untuk dihindari.
Kenapa kok dihindari?
Sebelumnya kita kenal
terlebih dahulu makna dari plastik itu apa.
“Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan
performa atau ekonomi.” --Wikipedia--
Kembali ke pertanyaan
awal-Kenapa kok dihindari?
Plastik adalah senyawa
kimia yang sulit terurai di tanah bahkan memerlukan waktu hingga ratusan tahun
agar plastik tersebut benar-benar hancur. Coba kita pikir, jika rata-rata umur
plastik adalah 500 tahun agar hancur di tanah maka itu pasti lebih lama dari
umur manusia yang rata-rata 79 tahun. Lalu apakah kita mau memberikan
peninggalan berupa plastik kepada anak cucu kita di 500 tahun ke-depan. Padahal
nenek moyang kita meninggalkan hal-hal menakjubkan seperti candi, arca, dan
karya agung lainnya.
Sumber : https://ichef.bbci.co.uk/news/304/cpsprodpb/16BBD/production/_99171139_plastic_planet_1_640-nc.png |
Pada tahun 2018,
terdapat sekitar 380 juta ton plastik yang telah diproduksi di dunia setiap
tahunnya. Diperkirakan terdapat 8,3 miliar ton plastik yang telah diproduksi
hingga saat ini. Dari sekian ton plastik yang telah diproduksi tersebut hanya
9% saja yang sudah didaur ulang, 12% terbakar dan 79% terkumpul di tanah dan
lingkungan alam lainnya.
Dari sekian banyak
sampah plastik ternyata yang paling banyak adalah botol minuman, dengan sekitar
480 miliar botol plastik yang telah dijual di seluruh dunia pada tahun 2016,
atau kalau dibagi permenit menjadi 1 juta botol plastik per-menit. Lalu kemana
sampah-sampah plastik itu pergi?
Selain dibakar ternyata
diperkirakan terdapat 10 juta ton plastik mengalir ke laut setiap tahunnya, hal
ini juga diakibatkan karena banyak warga yang membuang sampah terutama sampah
plastik ke sungai dan tentu saja sungai akan bermuara ke laut.
Sumber : https://ichef.bbci.co.uk/news/624/cpsprodpb/3725/production/_99171141_plastic_planet_2_640-nc.png |
Dari sekian juta ton
sampah plastik yang masuk ke laut setiap tahunnya ternyata Indonesia menempati
urutan ke-2 sebagai penyumbang terbesar. Dari sumber Ocean Crusaders yang
pernah membuat daftar negara yang paling banyak menyumbang sampah plastik di
laut menempatkan China di posisi pertama, Indonesia kedua sedangkan Filipina
berada di urutan ketiga.
Dari data tersebut
ditemukan sebanyak 3 ton metrik sampah plastik di Indonesia tidak dikelola
dengan baik setiap tahunnya.
Banyaknya sampah
plastik yang terbuang di lautan tentu saja dapat mengganggu ekosistem laut.
Bagi burung laut dan satwa laut yang besar, seperti penyu, lumba-lumba, dan
anjing laut dapat menganggap plastik yang mengapung merupakan makanan mereka.
Hal ini tentu saja dapat membuat mereka
terperangkap bahkan hingga tercekik oleh tas plastik.
Penyu seringkali
menganggap plastik yang mengapung adalah ubur-ubur, padahal ubur-ubur adalah
makanan mereka. Tas plastik yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan
pemblokiran internal yang berujung kematian.
Berikut foto-foto mengerikan yang terjadi pada hewan karena plastik :
Sumber : https://2.bp.blogspot.com/-AlLnxxpC68E/VylU3d3-eBI/AAAAAAAAINE/Xj0KRQgHE-k8NHgunG13Dnzvx-YuvATCQCLcB/s1600/Burung-yang-mematok-tutup-gelas.jpg |
Sumber : https://cdn.brilio.net/news/2016/06/20/66884/20-foto-hewan-tersiksa-ini-ingatkan-kita-agar-jangan-asal-buang-sampah-1606209.jpg |
Sumber : http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/05/18/2911854059.jpg |
Sumber : https://www.serumpi.com/wp-content/uploads/2017/07/sampah-0.jpg |
Sebuah survei baru-baru
ini yang dilakukan oleh Universitas Plymouth mengungkap bahwa plastik ditemukan
di sepertiga ikan yang ditangkap di inggris, antara lain ikan cod, haddock,
mackerel dan kerang.
Di tahun 2016, Otoritas
Keamanan Pangan eropa memperingatkan peningkatan resiko kesehatan manusia dan
keamanan pangan akibat potensi dari polusi
plastik mikro di lapisan yang bisa dimakan atau ikan yang dijual.
Tak hanya di laut saja,
plastik tentu juga menjadi pencemaran di tanah yang juga berefek buruk pada
hewan-hewan darat. Seperti yang terjadi di peternakan Mudgee, New South Wales
misalnya, ditemukan ada hewan ternak yang mati dan terdapat delapan kantong
plastik di dalam perutnya. Coba deh bayangi kalau hal ini terjadi pada dirimu,
kamu nggak tahu kalau ternyata kamu makan plastik.
Selain bahaya plastik
yang ditimbulkan ternyata produksi kantong plastik menggunakan bahan bakar yang
tidak ramah lingkungan yaitu, gas, minyak dan batu bara yang dapat menghasilkan
gas rumah kaca yang tentu saja menyebabkan pemanasan global.
Wah ternyata plastik
yang kita gunakan sehari-hari memiliki efek yang sangat besar ya bagi
kelestarian lingkungan. Lalu bagaimana caranya untuk memulai mengurangi
penggunaan plastik?
Hal pertama, kurangi
penggunaan kantong plastik saat belanja atau mungkin jangan menggunakan kantong
plastik. Kamu bisa menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain yang tentu
saja dapat digunakan berkali-kali. Atau jika masih memiliki kantong plastik di
rumah, gunakan saja dan jangan dibuang dulu. Karena rata-rata orang hanya
menggunakan kantong plastik selama 15 menit saja. 15 menit untuk efek 500
tahun.
Jangan gunakan sedotan.
Sedotan kan Cuma kecil kak? Kecil menurut kamu ya. Coba deh bayangin kamu minum
pake sedotan, lalu sedotannya dibuang, sedotan temen kamu dibuang juga kan.
Jadi prinsipnya it is not about me but us. Kalau setiap orang di dunia ini
membuang satu sedotan saja, maka akan ada miliaran sedotan yang menjadi sampah.
Kalau masih mau menggunakan sedotan, kamu bisa menggunakan sedotan yang terbuat
dari bambu yang bisa digunakan berkali-kali.
Jadi mengurangi penggunaan plastik
tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri tapi semua orang.
Jadi untuk memulai
mengurangi penggunaan plastik harus dimulai dari diri sendiri yang tentu saja
akan berdampak besar bagi lingkungan. Karena seperti yang kita tahu, selain
merusak pemandangan, plastik juga dapat berakibat fatal bagi ekosistem baik
darat maupun laut. Jadi jangan tinggalkan plastik untuk anak cucu kita karena
masa depan ada di tangan generasi muda.
Itu dia sedikit artikel
yang dapat Agungpsp sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan
bisa dijadikan inspirasi...
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1049837-indonesia-negara-kedua-pencemar-laut-3-ton-lebih-plastik-per-tahun
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-42309772
https://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_plastik
http://ahmadmanarudin45.blogspot.com/2014/11/polymer-dan-jenis-jenis-plastik.html
Referensi di atas diakses pada tanggal 22 September 2018 pukul 12;27 WIB.
Comments
Post a Comment