Pengalaman Menjadi Mahasiswa Bidikmisi
Pengalaman Menjadi Mahasiswa Bidikmisi
Apakah
kamu adalah seorang mahasiswa bidikmisi? Jika ya mari kita saling berbagi
pengalaman menjadi seorang mahasiswa bidikmisi. Kamu boleh share melalui
komentar box di bawah ya. Tapi mari kita baca dulu pengalamanku menjadi
mahasiswa bidikmisi.
Sebelum
menuju ke pengalaman, lebih baik kita mengenal dulu apa itu bidikmisi.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi siswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi namun ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, jadi tidak berfokus pada prestasi. Namun calon mahasiswa harus mampu secara akademik dan potensi kemauan untuk menyelesaikan perguruan tinggi.
Cerita
dimulai ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan. Alasanku sekolah
di SMK adalah ketika lulus nanti aku ingin langsung kerja. Tahu sendiri kan,
orang tidak mampu mana punya biaya untuk melanjutkan kuliah, walaupun
sebenarnya aku ingin kuliah saat itu, namun keadaan ekonomi yang memaksa.
Aku
sekolah di SMK yang bisa dibilang unggulan atu favorite. Tidak pernah ada
kegiatan tawuran di tempat aku bersekolah, ini memang berbeda karena biasanya
SMK identik dengan tawuran, pelajar yang suka bolos dan tidak berprestasi. Karena
perbedaan itulah, SMK tempatku bersekolah menjadi favorite dan juga menjadi
RSBI pada zamannya.
Karena
hal itulah, orang tuaku memutuskan untuk mendaftarkanku di SMK tersebut. Namun sebenarnya,
persyaratan masuk SMK Negeri tersebut cukup sulit dan ternyata biayanya cukup
mahal. Ibuku sedikit khawatir akan masalah biaya, namun seiring berjalannya
waktu, ibuku tidak pernah menunggak uang SPP dan alhamdulillah sampai lulus..
Ketika
kelas 12, aku memutuskan untuk kerja setelah lulus nanti. Keputusanku sudah
bulat, karena mengingat keadaan orang tua dan kemampuan ekonomi mereka untuk membiayaiku.
Namun,
ketika semester akhir ternyata seluruh anak kelas 12 diwajibkan mendaftarkan
diri di SNMPTN. Apa boleh buat, akupun mendaftarkan diriku. Untungnya semua
data-data diuruskan oleh pihak sekolah.
Aku
khawatir jika aku lolos nanti bagaimana. Siapa yang akan membiayaiku untuk
kuliah, keyakinanku pun juga sudah bulat bahwa aku akan kerja ketika lulus
nanti. Namun seiring berjalannya waktu, guru bk ku menginformasikan bahwa bagi
siswa yang kurang mampu secara ekonomi jangan berkecil hati karena ada banyak
sekal beasiswa salah satunya adalah Bidikmisi.
Awalnya
aku tidak tahu apa itu Bidikmisi, namun
guru bk ku menyarankan kami semua satu sekolah untuk mendaftarkan diri sebagai
calon mahasiswa bidikmisi. Akupun menurutinya dan aku mulai mengisi
borang-borang bidikmisi di web bidikmisi. Banyak hal-hal yang diminta untuk
diisi mulai dari data diri, nilai rapor hingga foto kondisi rumah. Hal tersebut
dilakukan agar beasiswa Bidikmisi tepat sasaran.
Beberapa
waktu kemudian, aku mendapat pengumuman SNMPTN bahwa aku lolos ke salah satu
universitas negeri di Jawa Tengah. FYI, aku hanya memilih satu universitas,
yaitu universitas negeri di kota tempat aku tinggal. Alasanku simple, aku tidak
mau jauh dari ibuku dan tidak mau merepotkan ibuku dengan membayar kos jika
diluar kota apabila aku tidak diterima Bidimisi. Namun seandainya aku tidak
diterima Bidikmisi maka aku akan mencabut pendaftaran SNMPTN-ku dan langsung
daftar kerja.
Terpaut
beberapa waktu dari pengumuman SNMPTN, Universitas sudah mulai melakukan
kegiatan ospek. Aku bingung apa yang harus aku lakukan karena Bidikmisi belum
ada pengumuman padahal beberapa waktu sebelumnya rumah tempat tinggalku sudah
disurvey oleh pihak universitas. Namun dengan doa aku memantapkan langkahku
untuk daftar ulang dan mengikuti kegiatan ospek.
Saat
kegiatan ospek berlangsung, alhamdulillah aku mendapati pengumuman bahwa aku
diterima beasiswa Bidikmisi. Aku sangat senang, karena dengan ini aku tidak
akan menambah beban biaya pengeluaran ibuku. FYI, aku hanya hidup bersama ibu
sejak Sekolah Dasar karena suatu alasan.
Beasiswa
Bidikmisi menggratiskan semua biaya perkuliahan mahasiswa dan setiap bulan
mahasiswa mendapat biaya tunjangan hidup sebesar RP 650.000. Namun saat ini, biaya
tersebut diakumulasikan dan diberikan setiap 6 bulan sekali sebesar Rp
3.900.000, jadi mahasiswa Bidimisi harus benar-benar bisa menggunakan uang
tersebut dengan baik.
Menjadi
mahasiswa Bidikmisi mungkin untuk sebagian orang tidaklah mudah. Hal tersebut
didasarkan karena berbagai alasan yang sering dikeluhkan oleh beberapa
mahasiswa, contohnya sebagai berikut :
1. IP minimal 3,00
Mungkin untuk sebagian mahasiswa beranggapan bahwa
sulitnya mendapatkan ip 3,00. Namun kamu haruslah yakin bahwa angka tersebut
tidaklah sulit dan kamu pasti bisa mendapatkannya. Syaratnya adalah dengan
belajar dan berdoa insyaallah bisa!
2. Harus aktif dalam kegiatan UKM atau organisasi
Terkadang banyak mahasiswa yang lebih suka menjadi
kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Namun menjadi mahasiswa Bidikmisi
dituntut untuk aktif dalam kegiatan organisasi, UKM atau kegiatan lainnya yang
serupa. Buat kamu yang merasa ini sulit, ambillah sisi positifnya, kamu akan
memiliki banyak teman, banyak pengalaman dan mengasah rasa sosial dan kemampuan
team work kamu.
3. Harus Membuat PKM
Untuk yang ini diterapkan diuniversitas tempatku
berkuliah, tapi di universitas lain saya tidak tahu.
PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa adalah suatu
wadah untuk memfasilitasi potensi mahasiswa Indonesia untuk mengkaji,
mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang sudah dipelajarinya di
kuliah dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Jadi disini mahasiswa Bidikmisi diwajibkan membuat
proposal PKM, namun banyak mahasiswa yang mengeluh (termasuk saya) karena
menganggap membuat PKM adalah suatu yang sulit.
4. Berprestasi
Yang ini tidak wajib, namun menjadi mahasiswa
Bidikmisi itu digadang-gadang menjadi mahasiswa yang pintar dan nggak afdol
kalau nggak berprestasi.
5. Sanksi sosial
Kok bisa?
Jadi, menjadi mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa
yang dibiayai uang negara dan uang
negara bersumber dari rakyat. So, jika kamu mahasiswa Bidikmisi,
berpakainlah sewajarnya karena jika kamu berpakaian dengan gaya yang seperti
orang kaya dan ber-branded maka siap-siap kamu akan menjadi gunjingan mahasiswa
lain.
6. Tanggung jawab besar
Dibiayai menggunakan uang rakyat so pasti kamu
mahasiswa Bidikmisi memiliki tanggung jawab besar karena kamu sudah diamanahi
untuk menggunakan uang tersebut sebaik-baiknya untuk keperluan pendidikan. Namun
kenyataannya ada yang beli hp, baju branded dan apalah itu.
Aku sangat berterima kasih kepada Allah swt. Atas
semua kebaikan ini sehingga aku bisa kuliah dan berharap masa depanku cerah dan
bisa membahagiakan orang tua. Aku juga sangat berterima kasih kepada pemerintah
Indonesia yang telah menyelenggarakan beasiswa ini, terima kasih ini sangat
berguna dan aku harap kita mahasiswa bidikmisi mampu mengharumkan dan memajukan
Indonesia, Aaamiin...
Menjadi orang sukses bukan ditentukan oleh orang lain, namun dirimulah yang menentukan dengan ridho Tuhan YME. Percayalah pada dirimu bahwa kamu bisa. Mungkin saja sekarang ini kamu sedang bersusah payah, merasakan pahitnya kehidupan, dan mungkin mendapat hinaan. Biarlah orang lain menyepelekan kita karena kita orang tak berada. Tapi percayalah dan raihlah mimpimu. Hidup ini seperti mendaki gunung, banyak rintangan, banyak hambatan, namun pemandangannya indah.
Menjadi sukses tidak harus kuliah, sukses bisa didapat dengan berbagai cara namun dengan kuliah kita akan mendapat ilmu dan pengalaman yang tak akan tergantikan.
Itulah
pengalamanku menjadi mahasiswa Bidikmisi.
Sekian
postingan kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih...
Comments
Post a Comment