Perjalanan Pendidikan Nasional

PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA




AGUNG PRASETYO SAPTO PAMUNGKAS
24869060202021



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
BAHASA INGGRIS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT
2024



Lembar Kerja 1.4. Koneksi antar materi Filosofi Pendidikan Indonesia


Perjalanan Pendidikan Nasional

Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia sangatlah panjang dari masa sebelum kemerdekaan hingga sekarang dan akan terus berkembang kedepannya. Pendidikan Indonesia terus belajar dari sejarah tersebut. Berikut akan disampaikan mengenai perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia dari masa sebelum Kemerdekaan hingga Penggunaan Kurikulum Merdeka.

1.      Masa Penjajahan (Hindia Belanda)

Pada masa penjajahan Hindia Belanda, diskriminasi terjadi pada Pendidikan Indonesia dimana yang mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan hanyalah kalangan elit bangsawan, golongan Eropa, dan pejabat saja. Hindia-Belanda memberikan pendidikan bertujuan untuk memperkuat dominasi mereka di Indonesia.

Namun, di era ini pesantren juga sudah mulai bermunculan untuk mengembangkan pendidikan agama di kalangan masyarakat umum.
Di tahun 1922, dibentuklah Gerakan Taman Siswa yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara dimana Gerakan ini bertujuan untuk memperjuangkan pendidikan bagi semua kalangan di Indonesia. Pendidikan di Taman Siswa berlandaskan pada konsep pendidikan yang berbudaya lokal sehingga terciptanya karakter Bangsa Indonesia untuk melawan dominasi kolonisasi Belanda.

2.      Masa Penjajahan Jepang

Di masa penjajah Jepang, dominasi Belanda mulai dihilangkan dimana sekolah-sekolah Belanda ditutup dan dilarang menggunakan Bahasa Belanda. Sebagai gantinya, Bahasa Jepang diwajibkan dan penggunaan Bahasa Indonesia diizinkan. Dengan diizinkannya penggunaan Bahasa Indonesia, hal ini berdampak positif bagi Bangsa Indonesia karena meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia.

3.      Masa Kemerdekaan Awal (1945-1950-an)

Rentjana Pelajaran 1947

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dimulailah kurikulum yang pertama di Indonesia yang juga disebut Leerplan. Pada kurikulum ini masih menekankan pendidikan yang berbasis nasionalisme dan pentingnya kehidupan bernegara. Hal tersebut untuk meningkatkan rasa cinta tanah air pada Bangsa Indonesia.

4.      Orde Lama (1950-1965)

Rentjana Pelajaran Terurai 1952

Di Kurikulum 1952, mata pelajaran mulai diperkenalkan dan harus berkaitan dengan kehidupan masyarkat. Pada Kurikulum ini guru hanya mengajar satu mata pelajaran saja.

Rentjana Pendidikan 1964

Pada kurikulum ini, kurikulum mulai berfokus pada perkembangan moral, kecerdasa, emosional, artistik, keterampilan, dan jasmani atau juga dikenal dengan sebutan Pancawardhana. Kurikulum ini betujuan menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai setelah lulus dari pendidikan dasar.

5.      Orde Baru (1966 – 1998)

Kurikulum 1968

Pengembangan kepribadian Pancasila mulai ditekankan pada kurikulum ini yang bertujuan untuk Pembangunan nasional, sehingga aspek moral dan mental juga mendapat penekanan besar dengan mata pelajaran yang lebih sistematis.

Kurikulum 1975

Pendidikan yang lebih efektif dan efisien mulai ditekankan pada kurikulum yang berlaku setelah program Rencana Pembangunan Lima Tahun ) Repelita tahap pertama. Kurikulum ini dikritik karena mejadikan guru yang lebih sibuk karena harus menuliskan rincian pada tiap kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 1984

Mulai dikenalkan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau juga dikenal dengan “Cara Belajar Siswa Aktif” (CBSA).

Kurikulum 1994

Kurikulum ini dikritik karena menjadikan siswa terlalu padat pada banyaknya materi pelajaran sehingga siswa merasa terbebani.

6.      Reformasi (1998 – sekarang)

Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 (KBK)

Tidak hanya berfokus pada mata pelajaran, kurikulum ini juga menekankan pada kompetensi siswa sesuai dengan 3 unsur pokok kompetensi yaitu pemilihan kompetensi, indikator evaluasi dalamm penentuan keberhasilan, dan pengembangan pembelajaran bagi peserta didik dan tenaga pengajar.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

Merupakan pengembangan dari kurikulum 2004 dimana pemerintah menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selanjutnya sekolah dapat mengembangkan silabus dan penilaian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Kurikulum 2013 (K13)

Menggunakan pendekatan saintifik agar siswa lebih aktif, kreatif, inovatif, dan mampu mengahadapi tantangan pada abad ke-21.

Kurikulum Merdeka (2022 – sekarang)

Kurikulum ini menjadi jawaban setelah dunia dilanda pandemi covid-19 dimana keadaan dunia berhenti. Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada minat dan bakat peserta didik dan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan arahan Ki Hajar Dewantara.

Pendidikan Indonesia akan terus melangkah kedepan membangun manusia Indonesia yang berbudaya, berkarakter Pancasila, dan Merdeka. Pendidikan yang terus tumbuh sesuai dengan tuntutan zaman namun tidak akan melupakan sejarah serta kodrat Bangsa Indonesia.


Refleksi

a.      Pengalaman Baru

Pengalaman baru setelah mempelajari Perjalanan Pendidikan Indonesia adalah mengenal perkembangan pendidikan Indonesia dari sebelum masa kemerdekaan hingga sekarang. Sebelumnya saya hanya mengetahui secara singkat saja, namun melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia saya bisa menggali lebih dalam terkait perjalanan Pendidikan Indonesia yang sangat dinamis, berliku, dan penuh dengan tantangan. Tantangan yang dilalui itu tentu saja menjadi pelajaran berharga bagi Pendidikan Indoesia untuk semakin maju kedepannya selaras dengan tuntutan perubahan zaman.

Pengalaman baru tentang sejarah perkembangan Pendidikan Indonesia ini akan menjadi bekal bagi saya sebagai pendidik di masa depan untuk terus berjuang membangun setiap insan peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, menggali setiap potensi dalam diri mereka, dan menjadikan mereka manusia Indonesia yang Merdeka layaknya kodrat mereka sebagai manusia.

b.      Perubahan Dalam Diri

Perubahan dalam diri mungkin masih sedikit saya rasakan, namun saya bertekad untuk menjadi seorang guru di masa depan yang merdeka dan mampu mengembangkan setiap potensi yang ada pada peserta didik. Perjalanan Pendidikan Indonesia dan Pidato Ki Hajar Dewantara telah membuka cara pandang saya mengenai setiap insan individu yang memiliki karakter yang berbeda-beda dan unik.

Kemerdekaan yang saya miliki dan peserta didik miliki tentu dapat menjadikan landasan untuk menjadi manusia yang senantiasa terus tumbuh dan belajar pada setiap perubahan zaman yang ada namun tetap sesuai dengan budaya Indonesia dan kodratnya sebagai manusia. Memilah setiap perubahan dan memanfaatkan bagian mana saja yang dikiranya baik bagi diri dan peserta didik. Sehingga teciptanya insan manusia cendikia yang intelektual, berkarakter, dan berbudaya.

 

Referensi

https://guruinovatif.id/artikel/sejarah-perkembangan-kurikulum-di-indonesia-transformasi-menuju-pendidikan-yang-lebih-berkualitas?username=redaksiguruinovatif

 Oleh: Agung Prasetyo Sapto Pamungkas

 

Comments

Popular posts from this blog

TUGAS GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Contoh Argumentative Essay tentang Abortion

Contoh PKM GAGASAN TERTULIS